Pelaksana tugas (Plt.) Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung ( Unila ) Dr. Ayi Ahadiat, SE, MBA, membuka kegiatan uji publik penyusunan aturan pemilihan raya yang digagas Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa (DPM-KBM ) Unila.
Kegiatan berlangsung di lantai empat Rektorat Unila dan dihadiri jajaran wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni dari seluruh fakultas di Unila, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas, unit kegiatan mahasiswa (UKM), serta DPM tingkat fakultas, Jumat, 25 Oktober 2024.
Ayi Ahadiat dalam berbagai macamnya pentingnya substansi yang detail dan sesuai dengan hukum dalam penyusunan setiap pasal aturan pemilu. Penyusunan aturan ini harus mencerminkan pokok-pokok yang mendasari keberadaan struktur eksekutif dan legislatif mahasiswa seperti BEM, DPM, serta organisasi kemahasiswaan lainnya.
“Hal ini harus disusun dengan rasionalisasi yang jelas agar urgensi keberadaan organisasi-organisasi ini dapat diakui, khususnya dalam kontribusi mereka bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.
Ayi juga berharap melalui keberadaan DPM, BEM, dan UKM di Unila, karakter mahasiswa dapat terbentuk dengan lebih berkualitas sehingga setelah lulus mereka siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Ia mengutip penelitian luar negeri yang memperkirakan Indonesia akan menjadi salah satu dari empat negara berpengaruh di dunia.
“Salah satu pencitraan adalah dengan mempersiapkan pelajar menjalani proses demokrasi sejak dini, dan ini adalah bagian dari doa kita bersama untuk kemajuan bangsa,” tambahnya.
Ayi menambahkan, Unila dengan reputasinya di kancah nasional sangat diperhitungkan, bahkan dalam bidang politik. Misalnya alumni Unila dan pemuda asal Lampung yang telah berkiprah di tingkat nasional.
Oleh karena itu, ia mengimbau mahasiswa Unila untuk terus memupuk kapasitas dan kapabilitas mereka agar dapat diakui sebagai lulusan berkualitas yang mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi ternama lainnya.
Ayi di akhir Berbagai hal juga menunjukkan pentingnya jejaring internasional. Ia mencontohkan kerja sama rutin yang dilakukan Unila dalam forum Uninet yaitu perguruan tinggi di Malaysia dan Thailand dalam kerangka kerja sama segitiga Indonesia-Malaysia-Thailand.
“Ini adalah upaya untuk mengoptimalkan peran perguruan tinggi di tingkat masing-masing, dan Unila pun terus berupaya melakukan hal serupa untuk meningkatkan daya saing internasional,” tutu
pnya. [Riky Fernando]